PERANKOMUNIKASI DALAM KELUARGA AznikaDwiAnggraini 1, Dr.Ir.Hj.KhodijahIsmail,M.Si2,DimasSyahputra3,AmaliaPitri4 Remaja laki-laki memiliki tingkat kenakalan remaja yang
Jakarta - Kemitraan peran gender dalam keluarga merupakan syarat mutlak awal terjadinya pelaksanaan fungsi keluarga. Tugas keluarga akan terasa ringan apabila dikerjakan dengan tulus dan ikhlas disertai dengan perencanaan bersama antara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak PPPA, Yohana Susana Yembise, mengatakan kesetaraan gender merupakan kunci terciptanya keharmonisan dalam keluarga sehingga dapat mendidik anak-anak untuk menjadi sumber daya manusia SDM unggul."Kemitraan peran gender antara suami istri dalam pembagian peran dan pengambilan keputusan akan mempermudah dalam melakukan semua fungsi keluarga. Oleh karena itu, kemitraan peran gender antara suami istri akan membentuk keharmonisan keluarga," kata kesetaraan gender dalam relasi keluarga menjadi salah satu fondasi dalam mewujudkan ketahanan keluarga. Kesetaraan gender dapat dilakukan melalui pembagian peran suami dan istri dalam mengerjakan aktivitas kehidupan keluarga, termasuk praktik pengasuhan dalam rangka perlindungan keluarga diindikasikan sebagai kecukupan dan kesinambungan akses terhadap pendapatan dan sumberdaya, setidaknya untuk memenuhi kebutuhan dasar, termasuk di dalamnya adalah kecukupan akses terhadap pangan, air bersih, pelayanan kesehatan, kesempatan pendidikan, perumahan, waktu untuk berpartisipasi di masyarakat, dan integrasi "Melalui kemitraan gender dalam keluarga, maka tujuan keluarga akan tercapai dengan lebih sistematis, terencana, dan efektif. Jadi, siapa mengerjakan apa disebut sebagai pembagian peran gender dalam keluarga yang berkaitan dengan status, kegiatan, fungsi, tugas, kedudukan, kebutuhan dan tanggung jawab, baik laki-laki maupun perempuan," ujar mengatakan sejumlah pendekatan kesetaraan gender dalam keluarga dapat dilakukan antara lain dengan membiasakan kerja sama dalam menjalankan peran antara anggota keluarga, kerja sama antara anak dan orang tua dalam melakukan tugas, dan kewajiban keluarga, kerja sama antar saudara kandung dalam mengerjakan tugas keluarga sehari-hari, kerja sama anak dengan teman sekolah dan teman tetangga dalam bermain atau bersosialisasi, kerjasama anak dengan keluarga besar dan pihak menggalang kemitraan gender dalam manajemen keuangan, manajemen waktu dan pekerjaan, manajemen rumah dan pekarangan secara terbuka dan transparan, tidak melakukan marginalisasi baik suami atau istri, tidak melakukan subordinasi baik suami atau istri. Dalam mewujudkan kesetaraan gender, maka tidak melakukan labelisasi atau stereotype, baik suami atau istri, tidak melakukan kekerasan baik kepada suami atau istri atau anak, serta tidak mengeksploitasi beban kerja ganda baik kepada suami atau istri.
Toidentify the extent to which the role of men in family planning is influenced by some factor, the analysis method of library materials, such as thesis, scientific journals, textbooks, articles, monographs, and reports of other research is used. ABSTRAK GILANG SURYANATA HARUMPUTRANTO. Peran Laki-laki dalam Perencanaan Keluarga. Di bawah bimbingan EKAWATI SRI WAHYUNI dan DINA NURDINAWATI. Kenaikan angka kehamilan tidak direncanakan selama pandemi Covid-19 terus mengalami peningkatan. Selain itu, potensi meningkatkan penularan HIV-AIDS, terutama di kalangan ibu rumah tangga dan anak juga terus memperlihatkan angka kasus terbaru. UNFPA menyebutkan bahwa pandemi diperkirakan akan menambah 7 juta Kehamilan Tidak Direncanakan KTD secara global, sedangkan BKKBN menyebutkan bahwa di Indonesia, pandemi Covid-19 berpotensi untuk meningkatkan kehamilan tidak direncanakan di Indonesia sebesar 420 ribu. “Tidak dipungkiri bahwa masih banyak masyarakat yang mengabaikan himbauan untuk menggunakan kontrasepsi pada masa pandemi, padahal kehamilan di masa pandemi memiliki berbagai macam tantangan kesehatan karena akses terhadap layanan kesehatan saat ini lebih banyak diprioritaskan untuk pelayanan pasien dengan indikasi Covid-19," ucap Basuki Dwi Harjanto selaku Head of Market Access & Programs DKT Indonesia. Selain itu, Dwi Harjanto menjelaskan bahwa ibu hamil di masa pandemi banyak yang tidak mendapatkan screening triple elimininasi HIV, Sifilis, dan juga Hepatitis secara menyeluruh, sehingga hal tersebut berisiko untuk meningkatkan penularan kepada mengatasi permasalahan ini, laki-laki sebagai suami mempunyai andil besar dalam upaya pencegahan terhadap ledakan kehamilan tidak direncanakan, penularan HIV-AIDS dari istri dan anak serta pencegahan terhadap Covid-19. Maka dari itu, DKT Indonesia dalam Webinar Lelaki Andalan, Peduli, Setara dan Bertanggung-Jawab pada Rabu 17/06/2020 untuk mengampanyekan 8 peran utama “Lelaki Andalan” dalam ingin mengetahui 8 poin terkait peran utama suami sebagai lelaki andalan, kali ini telah merangkumnya. 1. Membantu mempertahankan dan meningkatkan kesehatan ibu seorang lelaki andalan, suami harus bisa mempertahankan dan meningkatkan kesehatan ibu hamil. Memang perlu diingat bahwa kesehatan selama masa kehamilan menjadi nomor satu karena penting untuk dijaga. Kesehatan tersebut tidak hanya untuk istri, melainkan untuk janin di dalam kandungannya. Dukungan suami tanpa disadari dapat meningkatkan kondisi kehamilan ibu hamil secara fisik dan mental. Sejak trimester pertama kehamilan, setidaknya suami sudah harus paham dan mulai beradaptasi ketika istri sudah mengandung. Ini bertujuan agar lebih memahami segala kebutuhan yang diperlukan oleh ibu hamil. 2. Merencanakan persalinan aman oleh tenaga medisFreepikSebelum tanggal persalinan semakin dekat, ada baiknya pasangan suami dan istri yang akan segera memiliki anak mulai melakukan perencanaan. Perencanaan yang aman ketika proses persalinan sangat dibutuhkan agar terhindar dari trauma. Sebagai suami yang harus bisa diandalkan di dalam keluarga, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan tenaga medis atau doula dalam merencanakan persalinan yang aman nantinya. Ini diperlukan apalagi jika persalinan tersebut baru pertama kali terjadi. Persiapan dengan baik ya, Menghindari keterlambatan dalam mencari pertolongan medisFreepikKesehatan keluarga tentu menjadi keinginan semua orang. Namun, terkadang semuanya tidak akan berjalan mulus dan sesuai dengan harapan. Jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu pada istri atau anak, maka suami perlu berperan dengan sigap. Perannya sebagai seseorang yang diadalkan setidaknya perlu menghindari keterlambatan dalam mencari pertolongan medis. Editors' Picks4. Membantu perawatan istri dan bayi setelah persalinanUnsplash/Aaron ThomasPasca persalinan ada hal yang masih perlu diperhatikan yakni memenuhi kebutuhan gizi melalui makanan selama memulihkan diri. Asupan makanan bergizi yang dikonsumsi istri nantinya juga akan didapatkan oleh bayi melalui ASI. Ketika Papa masih memiliki waktu cuti panjang untuk menemani istri pasca persalinan, maka bisa dimanfaatkan dengan baik untuk memanjakan selama proses pemulihan. Tidak ada salahnya meluangkan waktu membuatkan makanan yang spesial dan manfaatkan ini sebagai salah satu bentuk cinta. Pilihlah menu-menu yang mudah, namun tetap memenuhi gizi agar proses pemulihan bisa lebih cepat. Selain itu, perhatikan perkembangan si Kecil dari hari sekaligus membiarkan istri untuk beristirahat sejenak. 5. Menjadi sosok Papa yang bertanggung-jawab Unsplash/Jonas KakarotoJika istri akan biasanya meningkatkan kualitas hubungan bersama si Kecil lewat proses menyusui, Papa bisa memberikan kualitas hubungan dalam bentuk lain. Cobalah untuk mencari hiburan dengan mengajak si Kecil bermain. Tidak perlu sampai ke luar rumah untuk mencari hiburan, carilah alternatif terdekat. Si Kecil bisa diajak jalan-jalan ke area rumah seperti taman belakang. Walau masih di sekitar rumah, setidaknya si Kecil bisa mencari udara segar. Selain menambah kedekatan, momen tersebut juga akan meningkatkan kualitas hubungan menjadi lebih hangat. 6. Mencegah penularan Infeksi Menular Seksual IMS Pexels/Magda ElhersInfeksi menular seksual IMS mudah sekali tersebar melalui kontak seksual. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan proses penularan mulai dari hubungan seks vaginal, anal dan ini disebabkan karena adanya bakteri, virus atau parasit yang ditularkan melalui kontak seksual. Sebagai suami andalan, maka perlu sekali peduli terhadap infeksi menular seksual ini agar kesehatan keluarga tetap Menghindari kekerasan terhadap perempuan serta bias genderFreepik/NoxosKekerasan dalam rumah tangga menjadi salah satu pemicu keluarga tidak harmonis dan meningkatkan anak-anak dengan gangguan perkembangan secara psikologis. Terlalu sering cekcok hingga berujung kekerasan akan menjadi awal terbentuknya hubungan keluarga yang tidak sehat. Ketika ada permasalahan yang muncul dalam kehidupan rumah tangga, ada baiknya diselesaikan secara baik-baik. Usahakan berkomunikasi dengan baik agar bisa mencari solusi yang tepat. 8. Turut berpartisipasi dalam program KB dengan menggunakan kontrasepsiUnsplash/ReproductiveHealthSuppliesCoalitionPoin lelaki andalan yang perlu ditingkatkan saat ini yakni turut berpartisipasi dalam program KB dengan menggunakan kontrasepsi. Hal ini seringkali dilupakan, sehingga banyak pasangan yang kebobolan hamil. Berdasarkan data dari DKT Indonesia, kesadaran laki-laki untuk menggunakan kontrasepsi masih sangat kurang, terbukti dengan hanya 2,5 persen laki-laki yang menggunakan kondom dan 0,2 persen laki-laki yang melakukan vasektomi untuk program perencanaan keluarga mereka. Bahkan, tak jarang banyak laki-laki yang melarang istrinya untuk Dr. Adi Sasongko, pakar HIV Indonesia menyebutkan bahwa hingga saat ini, stigma negatif kondom sebagai sebuah alat kontrasepsi masih menjadi salah satu hambatan terhadap peningkatan penggunaan kondom di Indonesia. Stigma tersebut diakibatkan karena kampanye kondom selalu dikaitkan dengan cara pencegahan penularan HIV-AIDS ke ruang publik, sehingga yang terpatri di masyarakat bahwa kondom hanya sebagai “alat kenakalan laki-laki”. Padahal penggunaan kondom diperlukan sebagai alat triple protections sebagai pencegahan terhadap Infeksi Menular Seksual & HIV-AIDS, pencegahan terhadap kehamilan yang tidak direncanakan serta pencegahan terhadap Covid-19. Faktanya, kondom adalah alat kontrasepsi yang non hormonal, sangat efektif dan efisien, paling mudah didapat dengan harga terjangkau daripada alat kontrasepsi masyarakat perlu diluruskan, karena kondom memiliki ketebalan antara hingga milimeter, sehingga tidak akan mempengaruhi kualitas bercinta pasangan. Selain itu, kondom menjadi alat kontrasepsi yang paling minim risiko dan tidak memiliki efek hormonal sekaligus dapat menambah kepuasan bercinta dengan lanjut, penggunaan kondom juga membiasakan laki-laki untuk lebih bertanggung-jawab dan tidak egois. Karena selama ini, kesadaran penggunaan alat kontrasepsi titik-beratnya ada pada kaum beberapa rangkuman terkait 8 peran utama suami sebagai lelaki andalan. Semoga informasi ini bisa menjadi motivasi tersendiri dan tentunya jugaDemi Puaskan Suami, Begini Cara Mengatasi Vaginismus dengan TerapiPandemi Belum Berakhir, Jumlah Ibu Hamil Kian Meningkat di Kota SerangKasus Kekerasan Terhadap Anak Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Sebagaisatu keluarga yang utuh, laki-laki dan perempuan harus mengambil keputusan dan tanggung jawab atas kesehatan reproduksinya. Dengan kata lain, hak dan kewajiban suami istri untuk mengikuti keluarga berencana adalah sama. Tidak menimbulkan diskriminasi dan ketimpangan peran serta tanggung jawab dalam keluarga.

Meskipun kini perempuan sudah turut melibatkan diri sebagai pemimpin, perjalanan melawan konstruksi budaya belum berakhir. Lingkungan sosial masih beranggapan bahwa kepemimpinan yang baik hanya dapat dilaksanakan dengan baik oleh peran laki-laki. Data dari Badan PBB untuk perempuan, UN Women, menunjukkan bahwa hanya 22 perempuan yang menjabat sebagai kepala negara atau kepala pemerintahan, sedangkan 119 negara tidak pernah memiliki pemimpin perempuan sama sekali. Sementara di industri bisnis, menurut laporan Grant Thornton International yang dipublikasikan pada 2019, secara keseluruhan, perempuan memegang 29 persen kepemimpinan senior secara global, angka yang hanya naik 10 persen dalam 15 tahun terakhir. Selain itu, hanya 15 persen bisnis di dunia yang memiliki perempuan CEO. Posisi senior yang paling banyak dijabat perempuan adalah direktur sumber daya manusia, yaitu 43 persen. Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa perempuan masih tertinggal dalam urusan kepemimpinan. Untuk meningkatkan kepemimpinan perempuan, perlu ada kontribusi laki-laki sebagai pihak yang mendominasi banyak sektor, terutama di masyarakat yang masih patriarkal ini. Kontribusi laki-laki dapat dimulai dari lingkungan keluarga hingga institusi. Berikut peran laki-laki yang dapat membantu dalam membentuk kepemimpinan perempuan. 1. Ayah Mengambil Peran Laki-laki Di Rumah yang Bisa Mendorong Anak Perempuan jadi Pemimpin Seorang ayah harus bisa mengambil peran laki-laki yang dapat mendampingi, mengajari dengan kesabaran, dan menanamkan nilai-nilai serta kepercayaan diri penting agar anak memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik. Hal-hal tersebut merefleksikan sifat yang dibutuhkan dalam menjalankan kepemimpinan, yakni kemampuan untuk mengobservasi, berani mengambil keputusan, dan mendengarkan anggota timnya, bukan hanya memberikan evaluasi kinerja tanpa adanya arahan. Baca Juga Theresa Kachindamoto Pemimpin Perempuan penyelamat Anak-Anak Perempuan Malawi Tak hanya itu, peran laki-laki yang dapat memperlakukan pasangannya sebagai mitra yang setara akan menjadi contoh baik kepada anak perempuan soal pentingnya kesetaraan dan itu sesuatu yang harus dituntut dari lingkungannya. Selain itu, seorang ayah juga perlu membebaskan anak dalam menentukan cita-cita tanpa mengkritisi pilihannya. Hal ini merupakan wujud dukungan sehingga muncul keberanian dan tekad dalam diri anak. Hindari memberikan opini yang seolah menjadi risiko apabila perempuan ingin berperan sebagai seorang pemimpin, seperti sulit menemukan pasangan atau kewajiban perempuan ialah mengurus rumah tangga. 2. Peran Kakak Laki-laki yang Dapat Mengajari Adik Perempuan Hubungan kakak beradik menjadi salah satu lingkungan pertama anak-anak dalam mempelajari hubungan sosial. Melalui hubungan ini, peran kakak laki-laki dibutuhkan dalam memberikan pemahaman terkait lingkungan sosial. Ia dapat menyampaikan bahwa perempuan dan laki-laki adalah setara dan sama, adik perempuan bisa main apa saja seperti dirinya, dan perempuan bisa menjadi apa pun yang dia mau, bahkan di bidang studi atau sektor yang didominasi laki-laki. Kakak laki-laki juga bisa memberikan contoh-contoh pengetahuan tentang perempuan-perempuan inspiratif. Atau menjadi teman berdiskusi yang baik untuk mengajarkan adiknya agar berani berpendapat di lingkungan keluarga maupun sekolah. 3. Teman yang Ada Bagi Sahabat Perempuan Sebagaimana peran seorang teman, keberadaan atau peran laki-laki dapat mendorong perempuan untuk berani maju dan mengambil risiko dalam melakukan pekerjaan. Dukungan tersebut akan memberikan kenyamanan dan menciptakan mindset positif sehingga perempuan siap untuk melakukan perubahan dalam kariernya, misalnya. Baca Juga Contoh Pemimpin Idola yang Bisa Dijadikan Panutan Dalam menjalankan kepemimpinan, tentunya terdapat banyak tuntutan sehingga memengaruhi kesehatan fisik dan mental. Pada situasi ini, dukungan seorang teman tak kalah penting untuk work-life balance. Oleh karena itu, sebaiknya luangkan waktu sejenak dan ajak mereka untuk bersenang-senang, serta berikan ruang untuk saling menceritakan keseharian. Aktivitas ini dapat mengembalikan energi sekaligus memperkuat ikatan interpersonal yang dimiliki. Kemudian, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan pada saat tertentu, seperti merayakan keberhasilan untuk mengapresiasi kinerja dan dampak kepemimpinan yang diciptakan dalam pekerjaannya. 4. Pasangan yang Menjadi Mitra Sejajar Sebuah studi dari Vannoy dan Philliber pada 1992 menemukan bahwa harapan seorang suami, identitas peran gender, dan dukungan terhadap istri yang bekerja berkaitan dengan kualitas pernikahan. Suami dapat menunjukkan kontribusinya dalam karier istri, yakni dengan bertukar pikiran untuk mendiskusikan topik atau permasalahan yang berkaitan dengan pekerjaannya dan bekerja sama dalam menjaga anak. Dukungan emosional pun dapat diwujudkan, seperti berperan sebagai pendengar yang baik, serta memahami dan percaya pada tujuan kariernya. Selain itu, memberi pengakuan atas pekerjaannya pun mampu membuat mereka merasa dihargai karena afirmasi dikategorikan sebagai hal yang penting. Baca Juga Belajar Jadi Pemimpin dan Meniti Karier di Bidang STEM dari Nyoman Anjani Dengan demikian, istri akan merasakan keterlibatan suami, baik dalam pengembangan diri maupun pencapaian karier. 5. Atasan yang Menjadi Mentor Pada 2010, hasil riset Personnel Psychology, sebuah lembaga penelitian yang memusatkan risetnya pada kondisi psikologis orang-orang di tempat kerja, menunjukkan bahwa bimbingan yang diberikan oleh atasan laki-laki mampu memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesuksesan karier perempuan, terutama bagi mereka yang bekerja di industri yang didominasi laki-laki. Sebagai atasan dalam lingkungan kerja, laki-laki dapat melibatkan dirinya sebagai seorang mentor. Melalui peran tersebut, ia mampu menggunakan otoritasnya dalam memberikan pengembangan profesional guna membekali anggotanya dalam mengembangkan skill kepemimpinan. Kegiatan tersebut akan membantu para perempuan untuk menemukan kapabilitas dalam dirinya. 6. Kolega yang Mendukung Perempuan Kenyamanan lingkungan kerja menjadi tanggung jawab seluruh anggota tim di mana setiap orang berkeinginan dan perlu dihargai. Oleh karena itu, para kolega pun perlu memberi ruang bagi perempuan untuk menyampaikan aspirasinya dan melibatkan mereka untuk berkontribusi dalam mengambil berbagai keputusan. Dengan demikian, tak ada yang merasa diasingkan atau diperlakukan sebagai minoritas dalam lingkungan kerja. Baca Juga 8 Tanda Kantor Dukung Perempuan yang Patut Dicontoh Untuk mendukung perempuan dalam kepemimpinan, para kolega juga dapat memberikan mereka kesempatan untuk memimpin berbagai project. Dengan memberikan kesempatan, perempuan akan menemukan keunggulannya, hal yang disukai, dan menunjukkan potensi kepemimpinannya. Para atasan perusahaan pun akan memberikan pengakuan dan promosi untuk kariernya. Itulah beberapa peran laki-laki yang dibutuhkan dalam membentuk kepemimpinan perempuan. Perlu dilakukan kerja sama untuk membuat suatu perubahan dalam menciptakan kesetaraan gender sehingga keduanya memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin yang baik. Read More
Apasaja peran-peran yang dimiliki oleh ayah dalam sebuah keluarga bagi anaknya? 1. Menekan Risiko Anak Berulah Peran ayah dalam mendidik anak laki-laki dan juga perempuannya yaitu menekan risiko anak berulah. Bagaimana bisa kehadiran seorang ayah menekan risiko anaknya agar tidak berulah?
Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi KKBR BKKBN, dr Eni Gustina. JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana BKKBN menyebutkan, partisipasi laki-laki menjadi penting dalam keluarga berencana KB dan kesehatan reproduksi karena laki-laki merupakan 'partner' perempuan dalam reproduksi dan kegiatan seksual. Tapi, berdasarkan data yang ada, kesertaan laki-laki dalam ber-KB masih rendah."Partisipasi pria menjadi penting dalam KB dan kesehatan reproduksi karena pria adalah 'partner' wanita dalam reproduksi dan seksual. Karena itu, pria dan wanita harus berbagi tanggung jawab," jelas Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, dr Eni Gustina dalam siaran pers di Jakarta, Jumat 9/6/2023.Menurut dia, hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI 2017, menunjukkan kesertaan laki-laki dalam ber-KB masih rendah. Untuk kondom, misalnya hanya sebesar 2,5 persen dan vasektomi 0,2 persen. Berdasarkan data New SIGA BKKBN tahun 2022, capaian kesertaan KB laki-laki sebesar 2,48 persen atau hanya memenuhi 46,52 persen dari target yang telah ditetapkan sebesar 5,33 persen."Upaya untuk meningkatkan partisipasi pria dalam pemakaian kontrasepsi telah kami lakukan secara intensif dan terus-menerus," terang Eny. BKKBN memandang, dokter umum yang telah mendapatkan kompetensi sangat besar dalam peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB, termasuk vasektomi. Beberapa pelayanan KB memang harus ditangani oleh dokter yang memiliki kewenangan itu. Sebut saja, vasektomi, tubektomi, implan, dan pelayanan metode kontrasepsi hormonal bagi perempuan dengan kondisi tertentu, hanya boleh dilayani dokter tertentu. Vasektomi atau metode operasi pria MOP adalah operasi kecil yang dilakukan untuk mencegah transportasi sperma di testis dan penis dengan harapan air mani yang keluar ketika ejakulasi tidak lagi mengandung sel sperma. Vasektomi merupakan prosedur yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan karena bersifat permanen. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini RENUNGANPRIA punya PERANAN yang SANGAT VITAL dalam keluarga. APLIKASI 1. Jika Anda seorang pria, bagaimana peranan Anda selama ini dalam keluarga Anda? 2. Menurut Anda, mengapa seorang pria memiliki peranan yang sangat vital dalam keluarga? 3. Setelah membaca renungan hari ini, komitmen apa yang akan Anda ambil untuk dapat mengaplikasikannya?
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Gender dapat diartikan sebagai perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan dilihat dari segi nilai, pekerjaan role dan perilaku. Secara umum, gender digunakan sebagai indentifikasi perbedaan antara laki-laki dan perempuan dari segi sosial budaya. Hal ini berbeda dengan sex yang secara umum digunakan untuk mengidentifikasi dari segi anatomi biologis jenis kelamin uraian di atas maka konsep gender adalah suatu sifat yang melekat pada laki-laki dan perempuan yang dikontruksi secara sosial maupun kultural. Ciri dari sifat itu sendiri dapat dipertukarkan. Misalkan, sifat kelemah-lembutan yang dimiliki oleh perempuan ternyata juga sering didapati ada pada laki-laki, demikian juga sebaliknya. Dengan demikian maka relasi gender sebagai akibat dari keberadaan gender tidak sama di setiap tempat, daerah, karena erat kaitannya dengan berbagai faktor, seperti faktor ekologi, budaya dan termasuk juga terjadi ketimpangan dan ketidakadilan gender yang sangat merugikan, khususnya dialami oleh perempuan. Ketidakadilan ini mengakibatkan retaknya keharmonisan hubungan antara laki-laki dengan perempuan. Oleh kerena itu muncullah suatu reaksi yang diikuti tindakan struktural untuk menyusun kembali pola hubungan laki-laki dan perempuan agar mencapai keseimbangan, kesamaan status dan peran sosial guna menghilangkan ketimpangan gender di dalam masyarakat. Reaksi inilah yang sering dikenal dengan sebutan feminisme. Pandangan feminisme terhadap perbedaan peran laki-laki dan perempuan secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, sebagai berikut LiberalDasar filosifis kelompok ini adalah liberalisme, yaitu bahwa semua manusia diciptakan sama, serasi dan seimbang. Baik laki-laki atau perempuan memiliki hak-hak yang sama, maka sudah seharus tidak ada penindasan antara satu sama sudah semestinya mendapatkan peran diwilayah publik, baik sektor ekonomi, politik dan termasuk sektor militer. Maka tidak ada lagi suatu kelompok jenis kelamin yang lebih mendominiasi, karena organ reproduksi yang dimiliki perempuan bukan merupakan penghalang terhadap pembatasan peran Marxis-SosialisAliran ini berupaya menghapus struktur kelas dalam masyarakat berdasarkan jenis kelamin. Mereka berpendapat bahwa posisi inferior perempuan berkaitan erat dengan struktur kelas dan keluarga dalam masyarakat kapitalis. Hal tersebut mengakibatkan hubungan antar suami dan istri seperti hubungan antara borjuis dan proletar. Sebagai solusi untuk mengangkat harkat martabat perempuan supaya seimbang dengan laki-laki, maka perlu menghapus dikotomi pekerjaan sektor domestik dan sektor publik. Hingga pada akhirnya terbentuknya suasana kolektif antara laki-laki dan perempuan dalam pekerjaan publik dan RadikalAliran ini berpendapat bahwa terjadinya perbedaan gender yang merugikan perempuan bukan dikarenakan struktur social dan budaya, malainkan karena unsur biologisnya. Mereka lebih mengarahkan gerakannya dalam realitas seksual, bukan hanya berusaha menghapus hak-hak laki-laki, namun juga menghapus perbedaan seksual. Kelompok ini lebih radikal dari pada yang lain karena menuntuk persamaan dengan laki-laki dalam segala Gender Suami Istri dalam KeluargaKeluarga terdiri dari dua kata, yaitu kula yang artinya abdi, hamba yang mengabdi untuk kepentingan bersama; dan warga yang artinya anggota, yang berhak ikut berbicara dan bertindak. Maka 'keluarga' mempunyai artian mengabdi, bertindak dan bertanggung jawab kepada kepentingan umum. Dari definisi itu bisa disimpulkan bahwa keluarga adalah sebuah institusi terkecil dalam masyarakat yang berfungi untuk menciptakan rasa tentram, aman, damai dan sejahtera dalam kasih sayang antara satu sama yang unit pergaulan hidup terkecil dalam masyarakat, keluar yang terdiri dari suami dan istri, atau dengan adanya anak, memiliki peranan penting sebagai berikut perlindungan bagi anggotanya, baik ketentraman maupun ketertiban dalam wadah keluarga kebutuhan social-ekonomi secara dasar-dasar kaidah-kaidah pergaulan wadah sosialisasi awal untuk memahami nilai yang berlaku dari yang di atas, keluarga sebagai sebuah institusi minimal harus memiliki enam fungsi, yaitu fungsi religius, fungsi afektif, fungsi sosial, fungsi edukatif, fungsi protektif, fungsi yang dimaksud dengan relasi mempunyai arti hubungan, pertalian dengan orang lain. Maka relasi gender bisa diartikan hubungan kemanusiaan sosial yang didasarkan pada pertimbangan aspek kesadaran gender. Menurut Nasaruddin Umar, relasi gender merupakan konsep dan realitas pembagiaan kerja social antara laki-laki dan perempuan yang tidak didasarkan pada pemahaman yang bersifat normative serta terkategori biologis, melainkan kwalitas, skill, dan peran berdasarkan konvensi-konvensi social. Relasi gender dalam kajian ini dibatasi hanya pada relasi gender antara suami dan istri dalam rumah yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa merealisasikan relasi yang baik antara suami istri dalam sebuah rumah tangga memerlukan prinsip utama yaitu al-mu'asyarah bil ma'ruf, yang berdiri diatas landasan sikap saling memahami, saling mengenal, saling tanggung jawab dan bekerja sama, serta kesetiaan dan keluhuran cinta. Ada pula yang menambahkan harus ada penanaman nilai ketauhidan, saling menasehati, memperbanyak doa dan mengharap keberkahan dalam al-mu'asyarah bil ma'ruf tidak mudah untuk direalisasikan, terkait akan banyak faktor. Setiap manusia yang memilik keterbatasan satu sama lain, tingkatan yang berbeda-beda, maka wajar dalam hal-hal tertentu sering kali laki-laki diunggulkan dalam hubungan keluarga, sedangkan perempuan dalam kondisi sebaliknya. Menyikapi hal ini, ada beberapa teori berkaitan pembagian peran antara suami dan istri perlu adanya pembagian peran fungsi antara laki-laki dan perempuan. Suami sebagai provider, perannya dilakukan diwilayah publik. Sedangkan peran istri adalah housekeeper, berada dalam wilayah domestik. Dipelopori oleh tokoh Talcott menuntut kesamaan hak secara total. Tidak perlu ada pembagian tugas dalam membangun rumah tangga. Dengan demikian tidak ada lagi peran yang lebih dominan dalam rumah crossed over yang diprakarsai oleh Janet Zollonger Giele. Menyepakati adanya pembagian tugas pokok, namun boleh bagi perempuan melakukan pekerjaan sebagaimana suami, dengan mengindahkan beberapa aspek, 1 atas izin suami, 2 menyesuaikan dengan kodrat yang dimiliki oleh perempuan dan 3 tanpa meninggalkan tanggung jawabnya dalam sekup rumah tanggal dan pengasuhan dalam al-Quran ada beberapa ayat yang menunjukkan peran yang sama perempuan dengan laki-laki sektor publik, sebagaimana perempuan juga berperan dalam sektor domestik. Kisah dua putri Nabi Syu'aib dan Musa AS Al-Qashash 23, perempuan juga memainkan perannya dalam mewujudkan al amru bil ma'ruf wan nahyu 'anil munkar yang tidak hanya sebatas pada keluarga namun juga bermasyarakat An-Nahl 97. Keluarga Sakinah dalam IslamKata sakinah berasal dari bahasa Arab yang memiliki makna ketenangan dan ketentraman. Di dalam al-Quran kata sakinah disebutkan sebanyak enam kali, yaitu Surat Al-Baqarah 248, Surat At-Taubah 26 dan 40, Surat Al-Fath 4, 18 dan 26. Dalam ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa sakinah itu pemberian Allah SWT. ke dalam hati para Nabi dan orang-orang yang beriman agar tabah dan tidak gentar menghadapi ujian hidup. Maka bisa diartikan bahwa sakinah adalah suatuketenangan dan kepuasan uraian di atas maka yang keluarga sakinah diperuntukkan bagi keluarga yang tenang, tentram, bahagia dan sejahtera lahir dan batin. Suatu keluarga yang dibina atas dasar perkawinan yang sah, mampu memenuhi hajat hidup spiritual dan material secara layak dan seimbang diliputi suasana kasih sayang antar anggota keluarga dan lingkungannya dengan selaras, serasi serta mampu mengamalkan, menghayat, dan memperdalam nilai-nilai keimanan, ketakwaan dan akhlak mengajurkan pemeluknya untuk membentuk sorga dunianya berupa keluarga sakinah sebagaimana tercantum dalam Ar-Rum 21. Hal ini dikarenakan beberapa alasan diantaranya kewajiban menjaga diri dan keluarga dari neraka At-Tahrim 6. mendapatkan perlindungan, pendidikan dan pengakuan manusia mengabiskan waktunya dalam awal dalam membangun masyarakat tidak heran kalau agama Islam memberikan perhatian besar terhadap keluarga, sebagaimana sabda Rasulullah mengungkapkan "Bayti Jannati". Menurut Khoiruddin Bashori menambahkan, ada beberapa ciri yang menjadikan keluarga sehat, harus memiliki beberapa hal diantaranya adalah dan hubungan intim yang seimbang power and intimacy. dan kebebasan berpendapat honesty and freedom of expression. dan humor hadir dalam keluarga warmth, joy and humor. organisasi dan negosiasi organization and negotiating skill.Al-Qur'an empat belas abad yang lalu telah memberi rumusan prinsip-prinsip dasar dalam keluarga, terletak pada Surat An-Nisa' 19, yaitu mu'asyarah bil al-ma'ruf atau berinteraksi dengan baik. Realisasinya adalah dengan menciptakan hubungan resiprokal atau timbal balik antara suami istri. Keduanya harus saling mendukung, saling memahami, dan saling melengkapi. Disamping itu juga harus memaksimalkan peran dan fungsi masing-masing dalam berkeluarga. Tidak luput pula bahwa pelaksanaan hak dan kewajiban harus berdasarkan pada prinsip kesamaan, keseimbangan dan keadilan, dengan demikian habungan suami istri diletakkan atas dasar kesejajaran dan kebersamaan tanpa harus ada pemaksaan atau tindakan kekerasan dalam demikian, konsep hubungan suami istri dalam keluarga Islami bertumpu pada kemitrasejajaran atau hubungan yang setara dalam memainkan peran masing-masing, sebagaimana hal ini ditekankan dalam Qs. Al Baqarah 187 dijelaskan bahwa istri adalah pakaian bagi suaminya, dan suami adalah pakaian bagi istrinya. Nasaruddin Umar, Argumentasi Kesetaraan Gender Perspektif Quran, Jakarta Paramadina, 2001, hlm. 17 Ibid., hlm. 65 Aisyah Dahlan, Membina Rumah Tangga Bahagia dan Peranan Agama dalam Rumah Tangga, Jakarta Jamunu, 1969, hlm. 32. Sri Mulyani, Relasi Suami Istri dalam Islam, Jakarta PSW UIN Syarif Hidayatullah, 2004, hlm. 39. Soeerjono Soekanto, Sosiologi Keluarga, Jakarta PT. Rineka Cipta, 2004, hlm. 22 Nur Chozin Ar Rusyidhi, Rahasia Keluarga Sakinah, YogyakartaSabda Media, 2008, 2008, hlm. 16 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta Balai Pustaka, 2001, hlm. 943. Nasaruddin Umar, Argumentasi… hlm. xx Fathi Muhammad Ath Thahir, Beginilah Seharusnya Suami Istri Saling Mencintai, Bandung Irsyad Baitus Salam, 2006, hlm. 227. 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya

OlehRepelita Tambunan. Tema Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-90 Tahun 2018: "Bersama Meningkatkan Peran Perempuan dan Laki-Laki dalam Membangun Ketahanan Keluarga untuk Kesejahteraan Bangsa" adalah tema yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA).

Banyak yang beranggapan bahwa tugas laku-laki setelah menikah adalah mencari nafkah. Berupaya memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan menghasilkan uang yang ketika laki-laki sudah menikah dan memiliki anak, perannya tidak hanya mencari nafkah. Apalagi, dalam agama Islam, ada banyak peran lain yang harus dilakukan sebagai seorang suami dan juga sebagai seorang istri, Mama juga harus tahu apa saja peran Papa dalam keluarga menurut Islam. Sebab, Mama yang menjadi pendamping Papa untuk selalu bersamanya dalam mewujudkan keluarga yang bahagia hingga akhir telah merangkumkan apa saja peran Papa dalam keluarga menurut Islam. Simak penjelasan berikut Memberikan nafkah untuk keluargaPexels/EVG PhotosPeran Papa dalam keluarga menurut Islam diantaranya untuk memberikan nafkah kepada istri dan anak adalah kewajiban di dalam surat An-Nisa ayat 34, Allah berfirman,ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَآ أَنفَقُوا۟ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allâh telah melebihkan sebagian mereka laki-laki atas sebagian yang lain wanita dan karena mereka laki-laki telah menafkahkan sebagian dari harta mereka."Dalam surat ini jelas bahwa Allah telah memberikan kelebihan bagi Papa untuk menafkahkan rezekinya untuk Sosok pemimpin di dalam keluargaPexels/Emma BausoSeperti yang sudah Allah katakan dalam surat An-Nisa ayat 34 bahwa laki-laki adalah sosok pemimpin bagi kaum wanita karena telah diberikan kelebihan. Sehingga, peran Papa dalam keluarga menurut Islam adalah sebagai sosok pemimpin di dalam Menjadi pelindung bagi anak dan istriPexels/Victoria BorodinovaDi antara kelebihan yang Allah berikan kepada laki-laki bisa terlihat dari fisik. Secara fisik, laki-laki Allah lebihkan dengan otot yang lebih kuat dan bentuk tubuh yang lebih tegap dan kokoh. Jadi, sangat wajar jika peran Papa dalam keluarga menurut Islam adalah sebagai pelindung bagi istri dan Berperilaku adil terhadap anak istriFreepikDalam surat An-Nisa ayat 129 Allah Swt. berfirman,وَلَنْ تَسْتَطِيعُوا أَنْ تَعْدِلُوا بَيْنَ النِّسَاءِ وَلَوْ حَرَصْتُمْ ۖ فَلَا تَمِيلُوا كُلَّ الْمَيْلِ فَتَذَرُوهَا كَالْمُعَلَّقَةِ ۚ وَإِنْ تُصْلِحُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًاArtinya, “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isterimu, walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung kepada yang kamu cintai, sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri dari kecurangan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”Berperilaku adil terhadap istri juga merupakan peran Papa dalam keluarga menurut Islam. Apabila seorang laki-laki memiliki lebih dari satu istri maka janganlah condong pada salah satunya saja. Ia harus mampu berperilaku adil terhadap istri-istrinya secara harta maupun perhatian. Editors' Picks5. Membantu pekerjaan rumah seorang suami untuk membantu pekerjaan rumah. Tidak hanya menyerahkan seluruh urusan rumah kepada istri tetapi juga turut serta dalam ini adalah apa yang Rasulullah contohkan. Saat ditanya apa yang Rasulullah lakukansaat berada di tengah-tengah keluarganya maka Aisyah ra. berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam biasa membantu pekerjaan keluarganya di rumah. Jika telah tiba waktu shalat, beliau berdiri dan segera menuju shalat,” Muslim.6. Bermain dan bercanda bersama anakFreepik/senivpetroSebagai seorang laki-laki yang memiliki anak, peran Papa dalam keluarga menurut Islam ialah senang bermain dan bercanda bersama anak. Ia harus mampu menjadi sosok teman bermain yang menyenangkan bagi ini juga dicontohkan sering bercanda bersama cucunya, Hasan dan Husein. Beliau juga sering bermain kuda-kudaan dengan suatu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tabrani dari sahabat Jabir, ia mengatakan, “Saat aku menemui Nabi Muhammad SAW dan aku temui beliau sedang berjalan empat kaki main kuda-kudaan dan di atas punggungnya ada Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husain dan Rasullah pun bersabda 'sebaik baiknya unta adalah unta kalian berdua Rasulullah dan sebaik- baik orang adil adalah kalian berdua'," Al Hadits.7. Memberikan pendidikan kepada anak sesuai ajaran IslamFreepik/DusanpetkovicPeran Papa dalam keluarga menurut Islam yang sangat penting ialah memberikan pendidikan kepada anaknya. Pendidikan yang diberikan tentunya sesuai dengan ajaran Islam. Sosok Papa sangat dibutuhkan untuk membentuk karakter dan akhlak yang baik bagi anak. Sosok Papa sangat berpengaruh besar dalam hal dikatakan Mama adalah sekolah pertama bagi anak, tetapi tetap Papa diibaratkan sebagai kepala sekolah. Ia yang bertanggung jawab kualitas anak Menjadi teladan bagi anak dan istriFreepik/pressfotoSebagai seorang Papa dalam keluarga yang merupakan kepala keluarga, ia adalah sosok yang harus bisa memberikan teladan kepada anak dan istri. Sosok yang bisa menjadi panutan dalam berbagai teladan yang baik bagi seorang Papa sangat penting. Sebab, di saat anaknya dewasa nanti, sosok Papa akan sangat memberikan pengaruh yang anak laki-laki, papanya akan menjadi role model. Ia akan berharap bisa menjadi sosok laki-laki yang baik seperti papanya. Sedangkan bagi anak perempuan, papanya adalah cinta pertamanya. Ia akan mencari sosok laki-laki yang kelak menjadi suaminya memiliki karakter seperti Mencarikan pendamping untuk anaknyaUnsplash/sharonmccutcheonSaat anak sudah beranjak dewasa dan memasuki masa baligh, maka sebagai orangtua diperbolehkan untuk mencarikan sosok pendamping baginya. Bagi anak perempuan pun, peran Papa dalam keluarga juga sebagai wali ini sesuai dengan firman-Nya, وَأَنكِحُوا۟ ٱلْأَيَٰمَىٰ مِنكُمْ وَٱلصَّٰلِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ ۚ إِن يَكُونُوا۟ فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ “Kawinkanlah anak-anak kamu yang belum kawin dan orang-orang yang sudah waktunya kawin dari hamba-hambamu yang laki-laki ataupun yang perempuan. Jika mereka itu orang-orang yang tidak mampu, maka Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari anugerah-Nya,” An-Nur32.10. Mendoakan anak dan istriPixabay/KoneviJika membaca kisah Nabi Ibrahim yang akan menyembelih Nabi Ismail, pasti Mama bertanya-tanya. Bagaimana bisa sosok Ismail sebagai seorang anak tetap taat kepada ayahnya walaupun ditinggalkan dalam waktu yang cukup lama. Cukup dengan jawaban tauhid, Ismail dengan mantap menjawab keikhlasannya untuk itu tidak lain tidak terlepas dari doa yang beliau panjatkan kepada Allah Swt. Doa Nabi Ibrahim ini tertulis di dalam Alquran surat Ibrahim ayat 40,رَبِّ ٱجْعَلْنِى مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِArtinya, “Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku."Itulah 10 peran Papa dalam keluarga menurut Islam yang harus diketahui. Semoga dengan memahami peran Papa dalam keluarga akan semakin berkurang jumlah anak-anak yang kehilangan sosok jugaIni Perbedaan Gaya Komunikasi Perempuan dan Laki-lakiDapat Kekerasan Verbal & Fisik? Ini 5 Cara Keluar dari Toxic MarriageBagian dari Rukun Iman, Kenali 20 Nama Lain Hari Kiamat dalam Alquran Budayapatriarki sudah sangat kuat melekat di Indonesia. Didalam undang-undang perkawinan disebutkan bahwa peran suami adalah sebagai kepala keluarga dan istri sebagai ibu rumah tangga. Dari pasal tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran isteri yang diakui oleh Undang-Undang hanyalah masalah lingkup rumah tangga. Pernikahan melibatkan tanggung jawab yang besar. Pendapat telah mengakar di masyarakat bahwa suami dan istri memiliki peran mereka sendiri dalam keluarga, yang membebankan tanggung jawab tertentu pada mereka. Apakah peran-peran ini ada sama sekali, ataukah memang sudah melekat dalam kodrat manusia?Henry Bowman, dalam bukunya Marriage in Modern Society, membandingkan pasangan dengan gembok dan kunci. Dia percaya bahwa hanya dengan menggabungkan semua upaya mereka bersama, pasangan dapat mencapai apa yang tidak dapat mereka lakukan secara terpisah. Anda tidak dapat membuka kunci dengan kunci, tetapi kunci dengan dan perempuan berbeda, termasuk dalam mentalitas, yang berarti peran mereka dalam keluarga juga berbeda. Untuk memahami peran seorang pria dalam sebuah keluarga, Anda perlu melihat ke belakang beberapa ribu tahun. Lagi pula, butuh waktu lama untuk berkembang. Ini terjadi karena suatu alasan, tetapi dari data fisik dan kemampuan pria itu. Tak heran jika pria dianggap sebagai jenis kelamin yang adalah kepala keluargaLaki-laki adalah pencari nafkah dalam keluargaSeorang pria adalah jack of all tradesLaki-laki — ayahLaki-laki adalah kepala keluargaPeran utamanya adalah tanggung jawab untuk keluarganya. Dia adalah kepala keluarga. Semua keputusan dan masalah serius ada di pundaknya. Bagaimanapun, dia adalah pelindung. Itu adalah sifatnya. Seorang pria bertanggung jawab atas hasil akhir, dan bukan untuk fakta bahwa sesuatu tidak berhasil baginya. Bukan karena dia tidak melakukannya. Dia harus melakukan yang terbaik untuk memberikan hasil yang baik pada akhirnya. Dia bertanggung jawab untuk “menikah” tampaknya mengisyaratkan kepada kita bahwa seorang wanita berada di belakang suaminya yang perkasa, di belakang suaminya, yang setiap saat akan bergegas membelanya. Akan melindungi dia dan anak-anaknya dari kesulitan dan kesulitan. Hanya dengan begitu dia akan merasakan dukungan dan rasa hormat dari ada pendapat umum bahwa seorang pria menundukkan seorang wanita dalam keluarga, sebaliknya, semua — dan sebaliknya. Wanita pada dasarnya mandiri, sulit untuk memaksa mereka untuk patuh. Menariknya, jika seorang suami mematuhi wanitanya, maka wanita itu sebagai tanggapan mulai mematuhi suaminya. Dengan kelahiran anak-anak, itu ditransfer kepada mereka. Ketundukan dan pelayanan tidak berarti menjadi keset, seperti yang diyakini banyak orang, di kalangan orang yang berpikiran memberikan kasih sayang dan kelembutan kepada suami, istri, anak-anak. Jika orang tua saling menaati, maka anak-anak menaati mereka. Jika orang tua memperlakukan satu sama lain dengan kelembutan, maka anak-anak, mengadopsi kelembutan ini, menyebarkannya ke semua kerabat. Mesin utama pria adalah cinta adalah pencari nafkah dalam keluargaSelain perlindungan moral dan fisik, seorang pria menafkahi keluarganya secara finansial. Dia adalah penyedia. Dia mendapatkan uang untuk memberi makan keluarga, menyediakannya dalam segala hal, sehingga tidak membutuhkan apa pun. Sehingga anak-anak memiliki sesuatu untuk diberi makan, pakaian, dipakai. Nah, untuk memberi makan, memakai sepatu dan berpakaian sudah menjadi fungsi istri. Menghasilkan uang dapat dibandingkan dengan perang untuk pria, tetapi penting bahwa di “belakang” dia menunggu perawatan, kenyamanan dan cinta yang diberikan istri dan anak-anaknya yang pengasih. Dia harus merasakan dukungan ini, sehingga besok dengan semangat baru, dia akan kembali memasuki “pertempuran”. Ini membuatnya percaya pada dirinya sendiri dan mencapai ketinggian baru. Ini membantunya memenuhi perannya pria adalah jack of all tradesSelain fungsi-fungsi ini, seorang pria menangani masalah rumah tangga yang membutuhkan intervensi fisik pria. Ini termasuk solusi untuk masalah kecil perbaiki wastafel, gantung rak, paku; untuk sesuatu yang megah membangun garasi atau rumah untuk — ayahSelain itu, seorang pria, seperti seorang ayah, tidak boleh melupakan anak-anaknya. Apa peran seorang pria sebagai seorang ayah? Ayah tidak boleh mengabaikan masalah mereka, menyerahkan segalanya kepada ibu mereka. Dia, seperti istrinya, memikul tanggung jawab besar untuk menjadi orang seperti apa anak-anaknya nanti. Dia harus menjadi otoritas bagi mereka. Terutama untuk putra. Seorang ayah harus mengajari putranya semua yang dia tahu memperbaiki beberapa hal kecil, menggali tempat tidur taman, mengencangkan usia transisi, anak laki-laki membutuhkan ayah lebih dari sebelumnya, karena pada saat ini, anak laki-laki pemberontak keluar dari asuhan ibu mereka, dan sangat penting bahwa ayah berada di dekatnya pada waktunya. Sekarang ayah harus membuktikan otoritas ibu kepada anak laki-lakinya, sebagaimana ibu pernah membuktikan otoritas ayah kepada anak laki-lakinya. Sayangnya, statistik saat ini menunjukkan bahwa pria di negara kita tidak mengatasi peran ayah. Sekitar 50% anak-anak tumbuh dalam keluarga dengan orang tua tunggal, dan dari 50% sisanya, sebagian besar berbicara negatif tentang ayah dunia sekarang ini, pernikahan yang bahagia menjadi semakin jarang. Mungkin alasannya terletak pada kenyataan bahwa perempuan telah menjadi lebih mandiri dan mandiri. Perempuan benar-benar menyerbu dunia laki-laki, dengan alasan kesetaraan hak dan feminisme. Mereka mengambil “kendali” di tangan mereka yang rapuh dan lembut dalam hubungan keluarga, dengan demikian menindas laki-laki. Sebelumnya, peran laki-laki dan perempuan dalam keluarga diketahui semua orang laki-laki adalah penopang keluarga, yang harus menopangnya; seorang wanita adalah penjaga perapian, terlibat dalam pengasuhan garis sudah mulai kabur, untuk pernikahan yang bahagia Anda perlu memiliki kualitas yang selaras dengan kualitas babak kedua, maka pernikahan akan bahagia. Apa yang membuat pencarian pasangan dalam kehidupan keluarga lebih lama dan lebih sulit. Setiap orang harus memenuhi perannya, Anda tidak dapat mengalihkan fungsi Anda ke pundak orang lain. Pasangan harus saling melengkapi, bukan menekan. Hanya dengan begitu pernikahan mereka akan kuat dan PRIA DALAM KELUARGA — Ya Saya Melakukannya oleh Julia Levkovskaya

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu. Hai sodara kita akan membahas peran laki" sebagaiaan kaum hawa menganggap kaum adam\\laki". sebiagai manusia yang ingin menang sendiri dan pemalas pengrusak bahkan lebih parahnya laki"di anggap jahat padahal kalau kita ingin merunut sejarah.kaum laki"adalah sosok pemimpin bagi dirinya. keluarga dan negara nya.

Melihat lagi pengalaman kita sedari kecil, tentu kebanyakan dari kita ingat bahwa para ibu sibuk dengan urusan rumah tangga seperti mencuci, menyiapkan makanan, memandikan anak dll; sementara para ayah sibuk dengan urusan luar rumah bekerja, bersosialisasi, menghadiri rapat RT dll. Nampaknya, kini peran itu tidak terlalu banyak berubah, meskipun saat ini kesadaran untuk melibatkan laki-laki dalam peran domestik sudah lebih terlihat. Pembagian peran seperti di atas ternyata turut mendorong para orangtua untuk “mengajarkan” bagaimana anak laki-laki dan perempuan seharusnya berperilaku. Sadar atau tak sadar, sengaja atau tak sengaja, kita kerap melihat anak perempuan lebih terlibat dalam urusan domestik ketimbang anak laki-laki. Penelitian yang dilakukan UNICEF pada tahun 2016 menunjukkan bahwa anak perempuan masih melakukan lebih banyak pekerjaan rumah tangga ketimbang anak laki-laki. Di seluruh dunia, anak perempuan usia 5-9 tahun dan 10-14 tahun menghabiskan waktu 30% dan 50% lebih banyak ketimbang anak laki-laki untuk melakukan pekerjaan domestik. Hal yang lebih buruk terjadi di Timur Tengah, Afrika Utara dan Asia Selatan. Di daerah-daerah tsb anak perempuan usia 5-14 tahun pada setiap minggunya menghabiskan hampir 2 kali lebih banyak waktu mengerjakan tugas domestik dibandingkan anak laki-laki pada kelompok usia tersebut. Sementara anak perempuan membantu urusan rumah tangga, anak laki-laki biasanya bermain atau melakukan aktivitas rekreasional lainnya. Pada beberapa praktik, sekalipun anak laki-laki membantu urusan rumah tangga, mereka biasanya mendapatkan bayaran Covert, 2014. Anak perempuan? Mereka lebih jarang dibayar untuk tugas serupa.* Baca juga Kisah Inspiratif Laki-laki yang Terlibat Pekerjaan Domestik Apa dampaknya? Praktik atau kebiasaan tersebut tentunya memiliki sejumlah dampak. Dampak pertama tentu adanya stereotipe gender yang semakin kuat dalam hal peran domestik untuk perempuan dan peran publik untuk laki-laki. Dari generasi ke generasi kita terus mewarisi praktik ini, terutama karena anak perempuan cenderung mencontoh ibu sementara anak laki-laki mencontoh ayah. Dampak lebih lanjut, dalam dunia kerja pun, perempuan kemudian menemui dampak yang kurang menguntungkan. Sebut saja dalam hal gaji dan pangkat/jabatan. Karena ada anggapan bahwa ranah publik adalah urusan laki-laki, bila ada perempuan ikut serta biasanya sering dianggap sebagai “tim hore” saja. Akibatnya, penghargaan yang diterima oleh perempuan cenderung lebih rendah ketimbang laki-laki di posisi yang sama. Padahal, seringnya perempuan menanggung beban ganda, yakni bekerja di ranah publik, dan tetap bertanggungjawab pada sebagian besar urusan rumah tangga. Masih banyak dampak lain yang ditimbulkan. Bila sekilas dilihat, tampaknya dampak tersebut cenderung merugikan perempuan. Benar nggak sih? Lihat Video Tutorial Memasak dari Istri Tersayang Di sisi lain, sebetulnya apakah ada dampak baik bagi anak laki-laki yang terlibat dalam peran domestik? Ternyata, mendorong anak laki-laki melakukan peran domestik memiliki banyak keuntungan, antara lain Mengajarkan tanggung jawab Dengan meminta mereka untuk merapikan mainan sendiri, membawa piring sendiri ke dapur setelah makan, atau meminta mereka melipat pakaian sendiri ternyata bisa memupuk rasa tanggung jawab. Anak laki-laki pun turut mengembangkan rasa memiliki atas hal-hal yang ada di rumah, Tentu saja hal ini akan terbawa hingga si anak menjadi laki-laki dewasa. Mendukung performa akademis Pada usia sekolah SD, kita melihat performa akademis anak perempuan cenderung lebih baik. Mengapa? Salah satunya karena anak perempuan belajar untuk mengambil tanggung jawab sejak di rumah. Dengan latihan bertanggung jawab atas hal-hal kecil di dalam rumah, anak laki-laki pun bisa menjadi lebih berdaya dan mampu melihat tuntutan/tugas untuk dirinya. Begitu pula di sekolah. Dengan terbiasa mengambil tanggung jawab terhadap beberapa hal di rumah, mereka terlatih untuk memiliki kesadaran dalam mengerjakan PR, tugas di sekolah, dll. Lihat Video Henry Manampiring Laki-laki Berbagi Peran Domestik Mengembangkan empati dan kepekaan sosial Mengajak anak laki-laki berkontribusi bagi pekerjaan domestik turut mendukung perkembangan empati dan kepekaan sosial mereka lho. Mereka bisa belajar untuk saling membantu dan bekerjasama untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi seluruh anggota keluarga. Tentu saja hal ini dilakukan tanpa perlu membeda-bedakan jenis tugasnya. Bagaimana caranya? Sekarang memang sudah banyak laki-laki yang terlibat dalam tugas domestik, tapi masih butuh partisipasi yang lebih banyak. Sulit sih, apa lagi banyak tantangan seperti iklan-iklan yang bias gender, ilustrasi pada film, peraturan yang belum mendukung hingga kebiasaan dalam lingkungan terdekat sendiri. Lalu, bagaimana cara memulainya? Beberapa hal yang bisa kita lakukan antara lain Ajak anak-anak terutama anak laki-laki terlibat dalam tugas-tugas rumah tangga Mereka bisa diminta untuk merapikan mainan sendiri, membersihkan air yang mereka tumpahkan, mengelap meja sehabis makan, dll. Tentunya kerumitan tugas yang diberikan juga harus disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan mereka. Ayah dapat menjadi contoh dengan menunjukkan keterlibatannya terlebih dahulu. Ubah mindset cara pikir Kadang para perempuan juga “belajar” untuk berpikir bahwa ranah domestik adalah keahlian mereka, sehingga tidak memandang laki-laki sebagai pihak yang kompeten untuk melakukan tugas-tugas tsb. Nah, mulailah dengan membiarkan anak laki-laki melakukan tugas-tugas domestik tanpa tuntutan atau ekspektasi terlalu tinggi. Beri kesempatan, dan diskusikan pula jika mengalami kesulitan. Jadikan hal ini kebiasaan baru bagi anak laki-laki, sehingga pekerjaan rumah tangga adalah hal lumrah bagi mereka bukan sesuatu yang luar biasa atau memandang rendah ketika mereka melakukannya. Lihat juga Terlepas dari Jerat Budaya Patriarki melalui Masyarakat Peduli Hargai, hargai, hargai Karena tidak terbiasa dengan peran domestik, terkadang anak laki-laki tidak “sempurna” dalam melakukannya. Mengepel kotor sedikit, itu wajar. Memasak tetapi dapur menjadi lebih kotor, itu juga bisa dibicarakan. Intinya, setiap ada upaya untuk terlibat dalam peran domestik atau mengambil tanggung jawab itu, kita perlu apresiasi usahanya. Ketimbang mengatakan, “haduuh, kamu kalau nyuci pasti gak bisa bersih. Sini aku aja!”; lebih baik memberitahu baik-baik apa yang bisa dilakukan. Atau mungkin, dia memang punya caranya sendiri! *Survey yang dilakukan di Amerika Serikat oleh Junior Achievement and The Allstate Foundation pada tahun 2014 menunjukkan bahwa 67% anak laki-laki dibayar untuk melakukan tugas rumah domestik, sementara hanya 59% anak perempuan yang dibayar untuk melakukan tugas rumah tangga. Studi tersebut juga menemukan bahwa anak perempuan melakukan pekerjaan domestik 2 jam lebih banyak dibandingkan anak laki-laki pada setiap minggunya.[] Penulis Nea Referensi Covert, Bryce. 2014. Why It Matters That Women Do Most of the Housework. Dari Mushimiyimana, D. 2018. Parenting Why your boys should help out with household chores. The New Times Publication. dari UNICEF. 2016. Harnessing the Power of Data for Girls Taking Stock and Looking Ahead to 2030. NY UNICEF didalamundang-undang perkawinan ditetapkan bahwa peran suami adalah sebagai kepala keluarga dan istri sebagai ibu rumah tangga. suami wajib melindungi istri, dan memberikan segala sesuatu sesuai dengan keperluannya, sedangkan kewajiban istri adalah mengatur urusan rumah tangga dengan sebaik-baiknya. dengan pembagian peran tersebut, berarti peran .
  • 7pi1xfywt8.pages.dev/541
  • 7pi1xfywt8.pages.dev/314
  • 7pi1xfywt8.pages.dev/54
  • 7pi1xfywt8.pages.dev/68
  • 7pi1xfywt8.pages.dev/564
  • 7pi1xfywt8.pages.dev/451
  • 7pi1xfywt8.pages.dev/138
  • 7pi1xfywt8.pages.dev/356
  • 7pi1xfywt8.pages.dev/195
  • 7pi1xfywt8.pages.dev/78
  • 7pi1xfywt8.pages.dev/355
  • 7pi1xfywt8.pages.dev/830
  • 7pi1xfywt8.pages.dev/888
  • 7pi1xfywt8.pages.dev/566
  • 7pi1xfywt8.pages.dev/876
  • peran laki laki dalam keluarga